Game engine adalah
sebuah software yang digunakan untuk membangun sebuah game. Mulai dari proses
rendering, proses suara, deteksi antar obyek, memasukan script, efek cahaya,
afak bayangan, dan lain-lain.
Fungsi utama yang secara khusus disediakan oleh game engine meliputi
mesin render (renderer) untuk grafik 2D atau 3D, mesin fisika, deteksi tabrakan
(dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan,
streaming, manajemen momori, threading, dukungan lokalisasi dan layar grafik.
Proses pembuatan game seringkali dihemat oleh sebagian besar developer dengan
menggunakan kembali game engine yang sama untuk membuat game yang berbeda.
Game engine biasanya datang dengan berbagai
macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrograman. Ada 3 tipe game
engine yang ada saat ini, diantaranya :
·
Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya
menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX
atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka
kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka
juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih
disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga
memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan
komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri.
Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang
balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk
menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam
beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat
mengganggu.
·
Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada
developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model,
texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang,
sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game
engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan
game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar
tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang
menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk
mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah
Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat
optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat
menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.
·
Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan
sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan
engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit
memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu
banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa
dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata
suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer
cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah
menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang
ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis
game-game mereka secepatnya.
Dibawah ini adalah game engine yang sangat
populer , yaiutu :.
1.
UNREAL ENGINE 3
Unreal Engine 3 didesai oleh Epic Games pada
tahun 2007. Unreal Engine digunakan pada game-game terbaik diantaranya Gear Of
War, Unreal Tournament 3, Batman : Arkham City, dan sebagainya.
Kelebihan : UE 3 sudah didukung directX 11 dan OpenGL 4.0. Kemudian sudah
didukung penuh high dynamic range rendering, per-pixel lighting, soft shadow,
tessellation, multiple reflection modes, bokeh depth of field, advanced
rendering, displacement mapping, serta simulasi obyek tubuh.
Kelemahan : Obyek-obyek yang dihasilkan terlihat terlalu mengkilat. Model
terasa seperti plastik dan bayangan yang dihasilkan pun juga tidak terlalu
bagus.
2.
SOURCE
Source didesain oleh Valve Corporation pada
tahun 2004. Souerce Engine merupakan modifikasi dari GoldScr (Gold Source).
Yang merupakan pengembangan dari Id Tech 1 Quake tahun 1996. Kemudian Valve
merubahnya menjadi Source Engine setelah beberapa kali dikembang ulang.
Kelebihan : Source tidak rewel dan fleksibel dengan kebutuhan spek PC.
Tool-tool-nya juga terkenal paling mudah untuk digunakan oleh para developer.
Walau kamu membelinya, tetapi kamu juga akan mendapatkan tool moding, camera
editor, level animation secara gratis meski ini bukan engine open source.
Kelemahan : Source Engine belum support Direxct 11, hanya support shader model
3.0 dan lemah pada fitur "draw distance". Tidak banyak detil pada
gambar, tidak cocok untuk desain lingkungan organik, map-map yang kurang
komples, atau karakter-karakter yang kurang real. Tetapi untuk game-game dengan
grafis yang simple dan clean, engine ini tampak mantap.
3.
FROSTBITE 2
Game Engine ini hanya digunakan untuk game - game DICE dan EA sendiri sejak
dulu, bahkan ketika masih versi 1 dan 1.5.
Pembuatnya adalah DICE (Digital Illusions Creative Entertaiment), adalah
perusahaan asal Swedia yang sudah diakuisisi EA.
Kelebihan : Frostbite 2 merupakan engine yang dikembangkan untuk hardware high
end. Dan Frostbite 2 saat ini masih menjadi satu-satunya engine yang dapat
memanfaatkan kemampuan DirectX 11 dan prosesor 64 bit paling baik. Efek - efek
volumetric, ambient, shadow mapping, dan efek - efek lainnya tampi menakjubkan.
Tools renderingnya sanggup menghasilkan gambar paling realistis saat ini.
Bahkan kamu pun masih menikmati gambar-gambar yang bagus walau pada setting
fitur "low".