Kumpulan softskill


Saya akan membahas tentang kesimpulan dari mata kuliah Pengantar Teknologi Game (softskill).

Pengertian Game itu sendiri menurut saya adalah permainan yang sangat mengasikkan bagi para pemainnya, bahkan saking asiknya bermain game bisa lupa waktu, lupa makan. Memang pada awalnya game identik dengan permainan anak-anak supaya dapat menyenangkan hati mereka. 
Tapi di zaman sekarang iini game bukan lagi untuk anak-anak. Semua usia bisa bermain ditambah lagi teknologi yang sudah berkembang dengan cepat. Secara gak langsung game membutuhkan logika berfikir dan dapat mempertajam daya analisis para pemainnya termasuk Game engine. Game tersebut bisa untuk grafik 2D atau 3D, kecerdasan buatan, animasi, suara dan memang khusus dirancang untuk pengembangan video game dan system opersi desktop biasanya digunakan oleh Linux, Ms. Windows.

Terima kasih buat pak andreas, karena tugas ini saya jadi tau contoh game-game augmented reality , game engine  dan virtual reality. Keren ngajarnya pak  gak ngebosanin sehingga mudah dimengerti dan yang terakhir Semoga nilai saya bagus ya pak hehehe 

Game Engine




Game engine adalah sebuah software yang digunakan untuk membangun sebuah game. Mulai dari proses rendering, proses suara, deteksi antar obyek, memasukan script, efek cahaya, afak bayangan, dan lain-lain.
Fungsi utama yang secara khusus disediakan oleh game engine meliputi mesin render (renderer) untuk grafik 2D atau 3D, mesin fisika, deteksi tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen momori, threading, dukungan lokalisasi dan layar grafik. Proses pembuatan game seringkali dihemat oleh sebagian besar developer dengan menggunakan kembali game engine yang sama untuk membuat game yang berbeda.

Game engine biasanya datang dengan berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrograman. Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :

·         Roll-your-own game engine

Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari  sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.

·         Mostly-ready game engines

Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.

·         Point-and-click engines

Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget.  Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.


Dibawah ini adalah game engine yang sangat populer , yaiutu :.

1.   UNREAL ENGINE 3

Unreal Engine 3 didesai oleh Epic Games pada tahun 2007. Unreal Engine digunakan pada game-game terbaik diantaranya Gear Of War, Unreal Tournament 3, Batman : Arkham City, dan sebagainya.

Kelebihan : UE 3 sudah didukung directX 11 dan OpenGL 4.0. Kemudian sudah didukung penuh high dynamic range rendering, per-pixel lighting, soft shadow, tessellation, multiple reflection modes, bokeh depth of field, advanced rendering, displacement mapping, serta simulasi obyek tubuh.

Kelemahan : Obyek-obyek yang dihasilkan terlihat terlalu mengkilat. Model terasa seperti plastik dan bayangan yang dihasilkan pun juga tidak terlalu bagus.

2.      SOURCE

Source didesain oleh Valve Corporation pada tahun 2004. Souerce Engine merupakan modifikasi dari GoldScr (Gold Source). Yang merupakan pengembangan dari Id Tech 1 Quake tahun 1996. Kemudian Valve merubahnya menjadi Source Engine setelah beberapa kali dikembang ulang.

Kelebihan : Source tidak rewel dan fleksibel dengan kebutuhan spek PC. Tool-tool-nya juga terkenal paling mudah untuk digunakan oleh para developer. Walau kamu membelinya, tetapi kamu juga akan mendapatkan tool moding, camera editor, level animation secara gratis meski ini bukan engine open source.

Kelemahan : Source Engine belum support Direxct 11, hanya support shader model 3.0 dan lemah pada fitur "draw distance". Tidak banyak detil pada gambar, tidak cocok untuk desain lingkungan organik, map-map yang kurang komples, atau karakter-karakter yang kurang real. Tetapi untuk game-game dengan grafis yang simple dan clean, engine ini tampak mantap.

3.        FROSTBITE 2

Game Engine ini hanya digunakan untuk game - game DICE dan EA sendiri sejak dulu, bahkan ketika masih versi 1 dan 1.5.

Pembuatnya adalah DICE (Digital Illusions Creative Entertaiment), adalah perusahaan asal Swedia yang sudah diakuisisi EA.

Kelebihan : Frostbite 2 merupakan engine yang dikembangkan untuk hardware high end. Dan Frostbite 2 saat ini masih menjadi satu-satunya engine yang dapat memanfaatkan kemampuan DirectX 11 dan prosesor 64 bit paling baik. Efek - efek volumetric, ambient, shadow mapping, dan efek - efek lainnya tampi menakjubkan. Tools renderingnya sanggup menghasilkan gambar paling realistis saat ini. Bahkan kamu pun masih menikmati gambar-gambar yang bagus walau pada setting fitur "low".